Mungkin
sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu
bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam
bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran. Penulis pernah mendengar salah seorang
da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ini adalah
seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi
pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri juga berasal
dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika. Tatkala ia melihat
da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan
latar belakang Arabnya; memakai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur
sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan
terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius
perkataannya.
Yang
mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi –Amerika- ini melihat sang da’i
menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan
mengingat kembali siapakah dia ini sebenarnya. Ketika masjid atau tempat shalat
sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu.
Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yang terjadi padanya. Ia menjawab sudah
40 tahun ini aku tidak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika
melihatmu menunaikan shalat.
Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah
dalam ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untuk bertaubat dan berhenti
dari perbuatan dosanya.
Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar