Pengabdian
hari ke 7..... (Thursday,08
may 2014)
Pagi
ini, rasanya aku tak percaya, kalau akhirnya aku sudah menghabiskan waktu ku
selama 1 minggu di rumah tuan rumah ku ini,,, padahal aku masih belum bisa
memberi yang terbaik buat beliau-beliau ini,, bagaimana ini Ya Allah,, aku
bingung apa yang harus aku berikan untuk orang tua angkat ku,,?? Selama 1
minggu ini, aku sudah melakukan banyak kesalahan,, sering membuat mereka marah
dan kecewa karena ulah yang aku lakukan,,, ingin rasanya aku minta ma’af namun
rasanya bibir ini terasa bungkam untuk melontarkan 1 kalimat bijak itu.,
Pagi
hari yang cukup membuat ku sedikit kesal, setelah jama’ah sholat shubuh
selesai, kebiasaan buruk yang tak pernah aku tinggalkan, mata ini masih saja
tak ingin terbuka lebar., ingin ku rebahkan tubuh ini di tempat itu (musholla),
namun aku tak kuasa, karena rasa sungkan dan malu yang menumpuk dalam raga
ini,, ku langkahkan kaki ini walau dengan tertatih-tatih,, karena nafsu yang
tak ingin ku akhiri,,,, setelah aku pergi dengan dunia mimpi ku di pagi hari,,,
aku terbangun dengan penyesalan yang biasanya menghampiri detik terakhir dari
waktu yang ku miliki., langsung ku goyahkan langkah ku tuk melakukan sedikit
pekerjaan di dapur keluarga., setelah berakhir semua kegiatan dalam ruangan
senyap itu,, sedikit rasa kesal pada seorang anggota kelompok ku yang tak
pernah bisa mengerti kondisi dan situasi dari masing-masing pribadi diri kita.,
selalu saja egois ,, tak pernah menghiraukan sepatah dua kata yang pernah
teman-teman lontarkan., aku sudah muak dengan semua ini,, sunguh tak pernah
bisa di atur, hidupnya selalu santai tanpa terbebani oleh suatu hal apa pun,
hal yang sering di lakukannya, dia tak henti-henti nya memandangi layar hp
nya,, dn sering mempermainkan tombol-tombol dalam hp tersebut,, hal ini membuat
kami sekelompok menjadi jengkel akan tindak-tanduk nya yang membuat kami merasa
illfeel,.
Ya
ALLAH,, berikan jalan keluar dari permasalahan yang selalu menderai nasib
kelompok ku, memang sejak aku berada di sini, aku sering terpengaruh dengan
yang lainnya, jarang mengingat MU melalui ayat-ayat suci MU, jarang berkorban
air mata dalam thuma’ninah sujud ku, jarang terombang ambing dalam khusyuknya
do’a ku., Ampuni diri ini Ya Rabb....
Setelah
semua nya selesai, aku rela mengorbankan waktu mandi ku demi seorang teman,
rasa takut akan mengulang kejadian yang sama pun terus datang menghampiri ku
dan membuat ku semakin tergepoh-gepoh akan semua itu,,, dengan berseragam hitam
putih lah, kita melangkahkan kaki untuk mengabdi, membagikan ilmu yang pernah
kita timba di pondok alyasini tercinta,, setelah tiba di sana, perasaan kami
pun selalu di selubungi oleh rasa dag-dig-dug, karena situasi di sekolahan MI
NU Darus Salam kalipang krikilan sudah mulai sepi dan sunyi., mencoba untuk
terus melangkah, dan akhirnya kita bertemu dengan seorang guru laki-laki yang
masih muda tengah mengajarkan olahraga terhadap murid nya di darus salam, tak
butuh kata sapaan selamat pagi atau salam pun pada waktu itu, hanya memberi
isyarat senyuman sudah bisa mewakilkan semua isyarat.,,, dari raut mukanya, aku menduga rasa kecewa
telah ada dalam lubuk hati beliau walaupun hanya setetes tinta.,
Takdir
menyebutkan ku untuk mengajar dikelas IV, sebelum pembelajaran di mulai, ketika
salam telah ku lontarkan, ku tetapkan pantat ku di atas kursi, tiba-tiba siswi
kelas IV itu berteriak seakan-akan ada suatu bahaya yang mengancam., eh
ternyata seekor tikus yang mati, yang tengah terkapar di bawah kursi guru yang
membuat ku terkaget-kaget., aku sungguh bodoh dan lalai, kapan aku akan menjadi
orang yang cerdik dalam segala sesuatu nya, mengajar tanpa modal apa-apa
membuat ku mati rasa berada dalam ruangan kelas yang berasa begitu hening,
karena murid yang terdapat dalam sekolah itu hanyalah berjumlah 30 orang,
dengan perincian murid di kelas IV yang tengah kini aku tempati hanya
bersisakan 6 orang, sebuah angka yang sangat banyak, dalam arti majasisme,
namun aku tak patah semangat, awal nya kita berempat, namun ketika ke 2 di
antara kami pulang karena ada udzur syar’i, maka aku pun sendirian, karena
teman ku yang satunya pindah untuk mengajar di kelas 1,, ketika teman ku
datang, dia merubah seluruh kondisi dalam ruangan itu, aku akui dia memang
punya skill yang bagus dalam bidang matematika apa lagi dalam bab bilangan
romawi, pengetahuan yang aku miliki semuanya masih dasar., tapi aku bersyukur
karena aku tidak hanya bisa mengajar tapi juga belajar dari pengalaman mengajar
yang tengah aku jalanin, setelah aku rasa cukup, kami pun keluar, menuju sebuah
ruangan yang spesial yang sering kita singgahi,,(kantor guru MI NU Darus Salam),
di ruangan itu penuh dengan suka cita,, guru olahraga yang membuat ku
kesengsem, karena ketegasan dan kegentel.annya, aku dari dulu memang suka cowok
yang tegas dalam hal apa pun, setelah tanda istirahat telah usai, aku kembali
mendapat tugas mengajar di MI tersebut., kelas 1 yang awal nya aku datang ke
sana bersama soulmate ku, akan tetapi di pertengahan pembelajaran, dia terpaksa
pindah ke kelas yang lainnya karena hampir rata-rata guru di sini tengah
mengikuti penataran selama 3 hari.,
Di
ruangan itu, aku mendapat banyak pengalaman hidup,, dan itu membuat ku sadar,
menjadi seorang guru itu tidak lah
mudah., seorang guru tidak hanya butuh pada kemampuan memahamkan materi
dan memiliki skill dan kecerdasan yang handal, akan tetapi beban dan tanggung
jawab untuk menjadi guru yang sejati itu sangatlah agung., ada seorang murid
yang bernama rofik., dia anaknya sangat cantik, anggun dan murah senyum, tak ku
duga sebelumnya, ternyata dia mempunyai kelainan pada indra pengecapnya, dia
tidak sdikit banyak berbicara, dan membaca, dia hanya memberiku senyuman dari
awal pertama aku masuk ke dalam kelas tersebut., dan aku baru tahu ketika aku
menyuruh gadis imut itu membaca sebuah bacaan yang sangat mudah sekali,.
Belajar dari rofik, aku harus lebih bersabar dalam memberi pembelajaran, tidak
hanya dalam kelas tersebut, akan tetapi di mana pun aku mengajar., yang ke
dua,, dia biasanya di panggil novi, kalau di lihat dari paras nya , dia memang
tergolong pendiam, saking pendiamnya, dia tidak pernah bergurau dan berbincang-bincang
dengan temannya, aku tak tahu apakan dia bisu atau memang dia pemalu yang sudah
stadium akhir, ketika aku memberikan sebuah pertanyaan , dan aku menuliskan
sedikit materi tentang kedisiplinan, hanya dia dan alfan yang bisa di
kategorikan lemot (lola)dalam menulis, sampai-sampai teman nya yang lain,
mengejek anak dua tersebut, karena menurut mereka, anak dua tersebut hanya bisa
menghabiskan waktu mereka untuk bermain dan menyanyi, tulisan yang mereka tulis
pun tidak selayak nya murid kelas satu, kalau alfan masih bisa di maklumi
karena dia adalah murid yang paling muda di kelas satu, orang tuanya sengaja
memasukkan alfan ke MI dahulu, karena orang tuanya merasa tidak punya cukup
uang untuk membiayai di RA karena biaya nya sangatlah mahal., aku ingin bisa
mengerti dan menyembuhkan apa yang menjadi kelainan yang ada pada diri
anak-anak didik ku.,
Semoga kalian bisa mendapatkan, meraih dan
menggapai semua angan dan mimpi kalian walaupun hidup dengan keterbatasan itu
tidaklah mudah..
Sebuah pengabdian yang benar-benar membuat ku
lebih bersemangat dalam berjuang menuntut dan mengajarkan ilmu, aku mulai
sadar,,, sudah berapa ton kah,, timbangan kesalahan dan sakit hati yang sudah
dan pernah aku lakukan pada guru ku..????
terima kasih buat semua pelajaran ini Ya Rabb,,,
Sungguh
melalui pengabdian ini mata hati ku menjadi tersentuh,, membuat mata ku terbuka
lebar, dan mulai mengerti akan arti dari perjuangan seorang guru,, pengabdian
yang membuat ku mengerti tentang bagaimana cara menempatkan diri dan
berinteraksi dalam masyarakat..
Semoga bermanfaat untuk ke depannya..!!!!
Created
by : Qhibtya El-hakim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar